Blog sejarah Perang Dunia 2, Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler di Eropa dan Jepang di Pasifik, melawan Sekutu

Motivasi Menulis

Republik Weimar 1919–1933

Republik Weimar adalah bentuk pemerintahan di Jerman setelah Perang Dunia I berakhir (1919) sampai dengan naiknya Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman (1933).
Pada akhir Perang Dunia I, menyusul kekalahan Jerman, Kaisar Jerman Wilhelm II diturunkan dari tahtanya dan meninggalkan negara Jerman. Bentuk pemerintahan Jerman yang sebelumnya otokrasi militer diganti dengan pemerintahan demokrasi parlementer.

Pada bulan Januari 1919, pemilihan umum diselenggarakan dan pada bulan selanjutnya Parlemen yang baru terbentuk bersidang di kota Weimar, dan bersepakat membentuk pemerintahan republik baru dengan Freidrich Ebert sebagai presiden yang terpilih. Kota Weimar dipilih sebagai tempat sidang karena kondisi keamanan ibu kota Jerman yakni Berlin yang tidak menentu akibat pergolakan politik, terutama usaha-usaha perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh kubu Komunis. Karena ditetapkan di kota Weimar, maka bentuk pemerintahan Jerman yang baru ini disebut Republik Weimar. Masa Republik Weimar dapat bagi dalam 3 tahap:

1. Tahun 1919-1923-masa-masa sulit

Republik Weimar yang baru terbentuk ini menghadapi banyak masalah.Berbagai masalah yang dihadapi Republik Weimar yang baru terbentuk ini antara lain :

-a. Konstitusi yang tidak efektif
Konstitusi Republik Weimar tidak dapat menciptakan pemerintahan yang kuat dan stabil. Pasal 48 pada konstitusi tersebut membolehkan presiden untuk mengambil keputusan sendiri tanpa persetujuan Parlemen dalam keadaan darurat dan hal ini sering dilakukan. Parlemen Jerman terdiri dari perwakilan 28 partai tanpa ada suara mayoritas di parlemen sehingga sangat sulit dicapai kata mufakat. Sehingga parlemen tidak pernah membawa perubahan nasib rakyat Jerman. Ada 20 koalisi dalam pemerintahan dan kabinet tidak dapat bertahan lebih dari 2 tahun. Sistem politik ini membuat hilangnya kepercayaan rakyat terhadap sistem demokrasi.

-b. Pemberontakan dari Golongan Sayap Kiri (Komunis dan Sosialis).
Kondisi negara Jerman setelah Perang Dunia 1 (1919) sangat kacau. Kondisi perekonomian yang buruk membuat orang sulit untuk bertahan hidup pada masa itu. Banyak rakyat Jerman terutama kaum mudanya yang terbujuk oleh para petualangan politik yang menawarkan harapan dan janji-janji bagi penyelesaian masalah hidup mereka. Komunis,sosialis dan nasionalis saling berebut pengaruh dan membangun kekuatan. Paham komunisme menyebar luas di Jerman, menyusul suksesnya revolusi Komunis di Rusia (1917).
Pada bulan Januari 1919, 50.000 orang komunis Berlin yang menyebut diri mereka sebagai Spartacists mengobarkan pemberontakan di Berlin,dipimpin oleh Rosa Luxemburg dan Karl Leibknecht. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dan kedua pemimpinya di bunuh.
Pada tahun 1919, Dewan Pekerja Komunis menyerukan pemberontakan di seluruh negeri, dan Pemerintahan Rakyat Komunis dideklarasikan di Bavaria. Pemberontakan komunis tersebut dapat ditumpas oleh pemerintah dengan bantuan Freikorps (korps tentara merdeka).
-c. Teror dari orang-orang dari sayap kanan.
Banyak rakyat Jerman terutama dari golongan sayap kanan (Nasionalis) yang membenci Pemerintah karena telah menandatangani perjanjian Versailles (Juni 1919):
Gerakan Kapp Putsch : pada bulan Maret 1920, sebuah brigade Freikorps memberontak dipimpin oleh Dr Wolfgang Kapp. Mereka mengambil alih Berlin dan mencoba mendudukan Kaisar Jeman ke tahtanya kembali.
Teror grup nasionalis ini membunuh 356 politikus. Pada bulan Augustus 1921 Matthias Erzberger, orang yang menandatangani gencatan senjata Perang Dunia I (kemudian disebut sebagai 'November criminal'), ditembak. Pada tahun 1922, mereka membunuh Walter Rathenau, menteri luar negeri dari partai komunis karena membuat pakta dengan Rusia.
Banyak pegawai pemerintahan–terutama para hakim–adalah orang-orang dari golongan kanan yang sangat mendambakan pembubaran Republik Weimar. Setelah gerakan Kapp Putsch gagal, 700 pemberontak diadili karena pengkhianatan; tetapi hanya 1 orang yang divonis hukuman penjara. Pada peristiwa pemberontakan Munich Putsch, Hitler hanya menjalani 9 bulan penjara.

-d.Invansi-Inflansi (krisis tahun 1923)
Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan harus melakukan ganti rugi /perbaikan-perbaikan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh perang ini, pada negara-negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu. Pemerintah Jerman membayarnya dengan jalan mencetak uang sebanyak-banyaknya sehingga menyebabkan inflansi. Pada bulan Januari 1923, Pemerintah Jerman gagal membayar ganti rugi, hal ini menyebabkan Perancis menduduki daerah Ruhr. Penghinaan ini dibalas Jerman dengan menyerukan pemogokan besar-besaran di Ruhr dan membayar para pekerja yang melakukan pemogokan dengan mencetak lebih banyak uang lagi sehingga menyebabkan hiperinflansi. Perekonomian Jerman benar-benar terpuruk.
Pada tanggal 1 Oktober 1923 di Berlin para prajurit yang menyebut diri mereka sebagai Black Reichswehr melakukan pemberontakan dipimpin oleh Bruno Buchrucker.
Rhineland menyatakan kemerdekaanya (21–22 October).
Di Saxony and Thuringia orang-orang komunis mengambil alih kekuasaan.

2. Tahun 1923–1929

Republik Weimar dapat melalui masa-masa sulit (setelah Gustav Stresemann menjadi kanselir pada tahun 1923). Pencapaian pada masa-masa itu adalah:
· Kesejahteraan rakyat meningkat
· Keberhasilan politik luar negeri
· Kebudayaan berkembang.

3. Tahun 1929–1933

Keruntuhan Saham Wall Street 1929, bagaimanapun juga berdampak pada Republik Weimar. Republik ini yang perekonomian terlalu bergantung pada bantuan dari luar negeri (terutama dari Amerika Serikat) yang juga tidak mampu bertahan menghadapi krisis. Republik Weimar mendekati akhir kejatuhannya. Kondisi pada saat itu :
· Tingginya angka pengangguran
· Partai Nazi tumbuh semakin kuat
· Pada tahun 1933, Adolf Hitler menjadi kanselir Jerman. 
Ketika Adolf Hitler menjadi diktator Jerman dia memproklamirkan pemerintahan barunya sebagai Reich Ketiga (The Third Reich) .


Masa Depresi Besar-The Great Depression

Depresi Besar
orang2 sedang mengantri untuk semangkuk sup
Depresi Besar adalah sebuah peristiwa menurunnya tingkat perekonomian secara drastis atau hampir berhentinya perputaran roda perekonomian di seluruh dunia (di mulai di Amerika kemudian menyebar ke Eropa dan akhirnya berimbas diseluruh dunia). Dimulai tahun 1929 dengan peristiwa Selasa Hitam, yaitu peristiwa jatuhnya bursa saham New York pada tanggal 24 Oktober dan mencapai puncak terparahnya pada 29 Oktober 1929. Di Indonesia yang pada waktu itu masih di bawah penjajahan Belanda ,parahnya perekonomian zaman itu dikenang sebagai zaman malaise. Penyebab Terjadinya Depresi Besar di Amerika 1.Resesi ekonomi di Amerika yang mulai tak terkendali 2.Jatuhnya Bursa Saham 1929 akibat booming pembelian saham di tahun2 sebelumnya. Keadaan ini diperparah dengan 1.Kegagalan Bank Sepanjang tahun 1930, kegagalan bank besar terjadi dan lebih dari 9.000 bank gagal. Sebagian besar deposito bank tidak diasuransikan. Akibatnya, sejumlah orang kehilangan tabungan mereka akibat kegagalan bank. Bank2 yang masih bertahan dengan alasan keadaan ekonomi yang tidak menentu dan masalah kelangsungan hidup bank, tidak megeluarkan pinjaman/kredit yang baru. 2.Bencana Kekeringan di Amerika (The Dust Bowl) -The Dust Bowl adalah nama yang diberikan untuk area Great Plains/Dataran Besar (Kansas barat daya , Oklahoma panhandle, Texas panhandle, New Mexico bagian timur laut, Colorado bagian tenggara yang telah dihancurkan selama hampir satu dekade (1930-1940) oleh kekeringan dan erosi tanah karena angin . Badai debu besar yang membawa lapisan tanah atas yang subur melanda daerah itu menghancurkan tanaman pangan dan merusak area pertanian sehingga membuat orang tak bisa bertahan untuk tinggal di daerah tersebut. Wilayah yang dulunya subur berubah menjadi padang yang tandus hanya dalam waktu yang singkat. Jutaan petani terpaksa meninggalkan rumah mereka dan biasanya mereka mencari pekerjaan di daerah Barat mengakibatkan gelombang jutaan orang para pencari kerja . Kehancuran lingkungan ini hanya bisa diatasi setelah hujan turun kembali pada tahun 1939 dan upaya konservasi tanah telah dimulai dengan sungguh-sungguh. Merosotnya perekonomian AS sebagai lokomotif ekonomi dunia kala itu diikuti oleh kelemahan internal di masing-masing negara yang dijalarinya, dan semakin memperparah depresi dalam skala global. Tak terkecuali, baik negara kaya mau pun miskin, semuanya terkena imbas depresi. Pendapatan masyarakat, penerimaan pajak, keuntungan, harga-harga komoditas, anjlok seiring dengan turunnya volume perdagangan dunia sampai lebih dari 50%.Kebangkrutan segera melanda seluruh dunia. Pengangguran di AS naik jadi 25% sementara di beberapa negara bisa mencapai 33%. Kota-kota besar di berbagai belahan dunia menjadi sepi, terutama kota2 yang sangat tergantung pada sektor industri.Pekerjaan konstruksi praktis berhenti di sejumlah negara. Sementara aktivitas pertanian di pedesaan juga menurun tajam karena harga komoditas dunia juga merosot sampai 60%. Banyak potret ataupun gambaran  suram yang dihasilkan pada masa-masa ini. Orang-orang menganggur karena kesulitan mencari pekerjaan, Orang-orang tidur di jalanan karena tidak punya rumah dan uang untuk menyewa kamar, agar dapat makan ,orang-orang ini  mengantri jatah makanannya yang diberikan oleh pemerintah.

Depresi Besar dan Perang Dunia 2

1.Di Jerman -Amerika Serikat yang putus asa dalam mencari modal di dalam negeri, mulai menarik pinjamannya dan menuntut pengembalian angsuran pinjamannya dari negara2 Eropa. Negara Jerman yang perekonominya sangat bergantung pada pinjaman dari Amerika Serikat,mengalami penderitaan yang lebih parah dari negara Eropa lainnya. Sebelum kejadian itu,terdapat 1,25 juta orang yang menganggur di Jerman. Pada akhir 1930 angkanya telah mencapai hampir 4 juta. Bahkan mereka yang mendapatkan pekerjaan banyak yang hanya bekerja paruh waktu. Dengan penurunan permintaan tenaga kerja, upah juga jatuh dan orang-orang dengan pekerjaan penuh waktu harus bertahan hidup dengan penghasilan yang rendah. Para pemuda Jerman yang menjadi pengangguran sebagian besar bergabung kepada partai Nazi dengan menjadi Pasukan SA karena terpikat janji2 Hitler akan revolusi sosial dan pembagian kekayaan negara. Depresi Besar membuat kondisi Politik di Jerman pada waktu itu menjadi tidak menentu. Kepemimpinan pemerintahan jatuh bangun akibat tidak adanya dukungan mayoritas di parlemen sedangkan di jalanan sering terjadi perkelahian antara para pengangguran pendukung komunis dan para pendukung Nazi, negara Jerman sedang diambang perang saudara. Adolf Hitler, yang dianggap bodoh pada tahun 1928 ketika ia meramalkan bencana ekonomi, sekarang mulai dipandang berbeda. Orang-orang mulai mengatakan bahwa jika ia cukup pintar untuk memprediksi depresi ekonomi mungkin dia juga tahu bagaimana cara mengatasinya. Dalam Pemilihan Umum yang diadakan pada bulan September 1930, Partai NAZI mengalami peningkatan perolehan jumlah kursi di parlemen dari 14 kursi menjadi 107 kursi. Partai Nazi sekarang menjadi partai terbesar kedua di Jerman setelah Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD).  Dan pada Pemilihan Umum yang diadakan pada 1932, Partai Nazi menjadi partai terkuat di Jerman dan mengantarkan Adolf Hitler sebagai Kanselir Jerman pada tahun 1933. Di Jerman ,Depresi Besar melahirkan sosok diktator Jerman yang bernama Adolf Hitler yang akhirnya memang berhasil mengentaskan rakyatnya dari jurang kesengsaraan Depresi Besar tetapi menyeret mereka ke dalam  Perang Dunia 2. 2. di Amerika Keadaan berangsur-angsur membaik setelah Franklin D. Roosevelt terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1932. Dia segera menjalankan program2 pengentasan kemiskinan yang disebut dengan the New Deal. Proyek-proyek besar (Mega Proyek) yang banyak menyerap  tenaga kerja segera di jalankan. Pada tahun 1941 Jepang menyerang Pearl Harbor dan Amerika terjun kedalam Perang Dunia 2 ,para pria direkrut untuk menjadi prajurit dan para wanita dibutuhkan tenaganya terutama untuk bekerja di pabrik2 persenjataan. Banyak orang mendapatkan pekerjaannya kembali karena Perang Dunia 2, dan Depresi Besarpun berakhir di Amerika. 3.di Jepang Bangsa  Jepang yang lahan pertaniannya terbatas dan populasi penduduknya yang tinggi  sangat bergantung pada import beras dari negara lain dan menukarnya dengan kain sutera yang mereka produksi sendiri. Industri kain sutera merupakan industri terbesar di Jepang pada saat itu. Akibat resesi ekonomi global pada saat itu harga kain sutera melorot tajam ketitik yang paling rendah, Jepang kesulitan membeli bahan pangan dan rakyatnya mulai menderita kelaparan. Bangsa Jepang mulai melirik daratan Asia (China) untuk mereka kuasai demi mendapatkan lahan2 pertanian yang baru untuk memberi makan penduduknya. Dan suatu peperangan besar harus dijalani oleh bangsa ini untuk kelangsungan hidupnya. Bisa dikatakan jaman Depresi Besar adalah jaman ketika perputaran roda perekonomian hampir berhenti (kebangkrutan) yang melanda seluruh penjuru dunia  terutama di Amerika dan peristiwa ini akan menjadi salah satu pemicu terjadinya perang besar di Eropa  yang akan menyebar secara global (Perang Dunia 2). 

Perang Saudara Spanyol (1936-1939) - Ajang Pemanasan Jerman Untuk Perang Dunia 2

Pasukan Nasionalis melempar granat ke pasukan Republik
Antara 1936 dan 1939 lebih dari 500.000 orang tewas dalam Perang Saudara di Spanyol, jadi perang ini tidak dapat dianggap sebagai perang 'kecil' . Perang ini tidak begitu dikenal di dunia karena tertutupi oleh  kejadian-kejadian di negara tetangga lainnya terutama yang dilakukan Italia dan Jerman pada tahun-tahun tersebut yang membuat situasi di Eropa Barat memanas .  Banyak hal baru yang terjadi dalam perang ini yang tidak pernah terjadi sebelumnya : -Pemboman besar-besaran sebuah kota menggunakan pesawat pembom -Pertempuran yang terjadi di daerah pemukiman yang padat pendudukknya. -Konsep perang total dan perang kilat mulai diterapkan disini dan akan disempurnakan lagi pada Perang Dunia 2.   -Mesin perang baru bermunculan disini :pesawat tempur dan pembom dengan sayap tunggal,tank-tank dengan konsep yang lebih maju dan modern.Perang saudara ini menjadi sarana uji coba bagi mesin-mesin perang baru tersebut. -Pembantaian massal yang dilakukan kedua belah pihak hanya karena masalah perbedaan ideologi. 2 Pihak yang bertikai -Pihak Pemberontak (Kaum Nasionalis dipimpin oleh Jendral Franco) dibantu oleh Jerman dan Italia,sedangkan pihak pemerintah (Kaum Republik berhaluan komunis/kiri) dibantu oleh Uni Soviet.  -Dalam perang ini juga Jerman dan Italia sebagai penyokong Fasisime, untuk pertama kalinya saling bekerja sama demi membendung pengaruh penyebaran Komunisme di Eropa Barat.Dan kerjasama ini akan berlanjut pada pada Perang Dunia 2.

Penyebab Perang Saudara Spanyol

Pada tahun 1920, Spanyol adalah sebuah negara yang berbentuk monarki konstitusional dengan Raja Alfonso XIII sebagai kepala negaranya.Namun, pemerintahannya tidak efisien dan korup.Pada tahun 1921,satu grup pasukan dikirim ke jajahan Spanyol di Afrika Utara (Spanish Morocco) untuk memadamkan pemberontakan yang terjadi disana. Semua pasukan yang dikirim itu dibantai dan kekalahan ini tampaknya memperlihatkan betapa korup dan tidak kompetennya kepemimpinan di Spanyol. Pada tahun 1923, Spanyol mengalami kudeta tak berdarah ketika Raja Alfonso menyerah kepada Jenderal Primo de Rivera yang mengambil kendali pemerintahan di Spanyol. Ia memerintah sebagai diktator militer sampai sekitar tahun 1930. Jenderal Rivera menjadi  diktator dengan dukungan Raja Alfonso. Namun, Rivera tidak menampilkan sosok klasik seorang diktator. Dia memperkenalkan program pekerjaan umum, membangun jalan dan irigasi. Produksi industri meningkat tiga kali Dari tahun 1923 sampai tahun 1930. Rivera juga mengakhiri pemberontakan di Maroko pada tahun 1925. Namun, Depresi Besar Global tahun 1930-an menghantam Spanyol dengan keras. Pengangguran meningkat tajam dan Rivera tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi kekacauan-kekacauan ekonomi di Spanyol. Banyak demontrasi yang berlangsung di jalanan. Tentara menarik dukungannya dan Rivera harus mengundurkan diri. Rivera yang sudah tua dan sakit-sakitan, kabur ke Paris dan tak lama kemudian meninggal disana (Maret 1930). Pemerintahan darurat dibentuk dan pada bulan April tahun 1931, pemilu diadakan di Spanyol, golongan pro republik memenangkan semua suara di kota-kota besar di Spanyol. Golongan pro republik (kaum kiri) yang menang pemilu kemudian menyatakan Spanyol sebagai negara republik dan sistem monarki dihapuskan. dan orang-orang Republik yang anti monarki ini memaksa  Raja Alfonso untuk turun tahta. Raja Alfonso akhirnya kabur ke Paris.  Republik Spanyol yang baru itu segera menghadapi berbagai masalah serius: Gerakan Kemerdekaaan -Dua daerah penting di Spanyol menginginkan kemerdekaan-Catalonia dan Basque (Penduduk kedua wilayah ini yang berbatasan dengan Perancis, merasa mereka bukan etnis Spanyol, budaya dan bahasa mereka berbeda dengan etnis Spanyol lainnya). Jika permintaan mereka dikabulkan, hal tersebut akan mengarah pada pecahnya Negara Spanyol. Dan Pemerintah yang didominasi golongan kiri tampaknya mendukung pemisahan ini. Republik melawan Gereja -Gereja Katolik Roma bersikap bermusuhan terhadap Republik yang berideologi kiri (komunis) dan pro Soviet sebaliknya Republik juga memusuhi Gereja Katolik Roma yang dianggap sebagai lambang penindasan kaum lemah oleh yang kuat. -Hak-hak istimewa dari Gereja Katolik Roma mulai dikurangi. Imam gereja tidak lagi dibayar oleh negara. Gaji mereka sekarang dibayar dari kas Gereja Katolik Roma. Mulai ada pemisahan yang jelas antara wewenang Pemerintah dan Gereja, perceraian dalam perkawinan di legalkan oleh pemerintah. Kaum Jesuit – yang dipandang sebagai garis keras dari Gereja Katolik Roma diusir dari Spanyol (ironisnya Spanyol adalah negara yang telah melahirkan gerakan Jesuit tersebut).  -Pendidikan agama di sekolah-sekolah dihentikan. -Para pendukung Gereja menjadi marah karena bagi mereka Gereja Katolik Roma adalah jantung dari peradaban Spanyol.  Anarkis di  Barcelona -Kaum Anarkis bercokol di Barcelona  dan mempunyai pengaruh yang sangat kuat di sana. Barcelona telah menjadi perlindungan bagi orang-orang berpikiran independen selama Perang Dunia I, sebagian dari mereka adalah tipe orang-orang yang telah mencoba untuk melakukan kudeta dan huru-hara di Munich di 1918-1919. Bagi kebanyakan kaum Anarkis, Gereja dipandang sebagai lambang penindasan dan manipulator rakyat miskin. Anarkis membakar sekitar 70 gereja, dan berencana untuk membakar 250 gereja-gereja lain. Seminari, biara-biara dan rumah dan kantor kapitalis juga dibakar. Perampokan bersenjata terhadap masyarakat umum melejit di Barcelona karena beberapa orang merasa bebas untuk mempraktekan keyakinan mereka dalam usaha pemerataan kekayaan secara langsung. Republik melawan Militer -PemerintahRepublik  juga tidak suka kalau tentara banyak campur tangan dalam urusan politik dan bertekad untuk mengurangi pengaruh  dan hak-hak istimewa  mereka. -Banyak perwira militer di pensiunkan lebih dini untuk menghemat anggaran.  Republik melawan Tuan Tanah dan Pemilik Modal -Spanyol adalah  negara pertanian dan depresi tahun 1930-an telah memukul harga hasil pertanian. Ekspor yang terutama seperti minyak zaitun dan anggur jatuh nilainya dan lahan-lahan pertanian akhirnya menjadi terbengkelai. Banyak perkebunan besar di Spanyol dinasionalisasikan (para tuan tanah menjadi marah karena tanah perkebunannya diambil alih oleh pemerintah Republik untuk dikelola menurut kemauan pemerintah) -Kenaikan gaji yang ditetapkan oleh pemerintah dipaksakan agar dibayarkan oleh pihak pemilik pabrik. Semua hal yang dilakukan pemerintah Republik diatas tersebut , semakin membuat marah semua elemen-elemen kanan dalam masyarakat (yang memiliki potensi untuk melawan)- militer, industrialis, pemilik tanah dan Gereja Katolik Roma. Keempat golongan tersebut memutuskan untuk tidak mendukung pemerintah Republik di Madrid. Mereka juga menyadari bahwa banyak negara-negara di Eropa yang akan bersedia untuk memberikan dukungan akan keadaan-keadaan sulit mereka karena banyak negara di Eropa takut akan bahaya penyebaran komunisme yang dianut sebagian besar pendukung republik.Fasis Italia di bawah Mussolini akan menjadi sekutu yang pasti dan Jerman akan menyusul kemudian setelah Hitler mendapatkan kekuasaannya pada Januari 1933.
Pada bulan Januari 1932, sejumlah perwira militer mencoba untuk menggulingkan pemerintah. Upaya itu tidak berhasil karena tentara, untuk saat itu, masih setia kepada pemerintah –yang dianggap sah karena telah memenangkan pemilu secara adil dan, oleh karena itu, memiliki legitimasi yang kuat. Pada saat itu ada partai politik baru yang dibentuk yang disebut Ceda. Partai sayap kanan ini didedikasikan untuk melindungi otoritas Gereja Katolik Roma dan para tuan tanah. Juga timbul gerakan pro fasis yang disebut Falangis yang mulai banyak menarik pendukung, bentrokan mulai meletus di jalanan antara kaum Falangis dan Kaum Kiri, dan banyak korban yang meninggal. -Industri kecil milik Spanyol juga terkena Depresi. Harga Besi dan baja jatuh karena tidak ada seorang pun memiliki uang untuk membayar hasil produksi. Produksi besi turun 33% dan baja sebesar 50%. Pengangguran di kedua sektor pertanian dan industri naik dan mereka dalam yang bekerja harus rela sebagian besar upahnya dipotong karena ekonomi yang sulit. Karena hal ini,Republik mulai menghadapi masalah besar yaitu kehilangan dukungan dari pendukung utama mereka yaitu dari  kelas pekerja akibat krisis ekonomi.  Pemerintah Azaña, telah kehilangan dukungan dari golongan kanan, juga mulai kehilangan dukungan dari golongan kiri. Dua partai politik sayap kiri yang kuat, kaum anarkis dan sindikalis (kelompok serikat pekerja yang kuat), merasa bahwa pemerintah Azaña terlalu mengambil jalan tengah. Keduanya menginginkan keadaan yang lebih sosialis dan membuang praktik-praktik kapitalisme. Ekstrim kiri mengorganisasi pemogokan dan kerusuhan dalam upaya untuk menggoyahkan pemerintah Azaña. Pemerintah Azaña tidak mampu mengatasi segala masalah ini dan Spanyol jatuh dalam keadaan kacau (chaos). Pihak Militer Memutuskan Untuk Melakukan Kudeta
Francisco Franco
Jendral Francisco Franco
Pihak Militer pada kenyataannya, sudah membuat persiapan untuk suatu pengambilalihan dan penyelamatan Spanyol , mereka tidak terima kalau Spanyol  jatuh dalam revolusi Marxist (komunis). Jenderal Franco yang memegang kendali militer di jajahan Spanyol di Afrika Utara (Spanish Morocco) telah menggulingkan pemerintahan sipil di sana. Target berikutnya adalah untuk menyerang daratan utama Spanyol, mendirikan pemerintahan militer dan membersihkan negara dari semua unsur kiri. Mulai saat golongan Kiri harus mulai berjuang untuk bertahan hidup. Dan Perang Saudara Spanyol dimulai pada Juli 1936. Bersambung ..............  

Perang Saudara Spanyol (1936-1939)-Jalannya Pertempuran

2 Pihak yang bertikai dalam perang  :
Nasionalis didukung oleh Gereja, para perwira tinggi tentara, para tuan tanah, dan kaum industrialis, beberapa kelas menengah dan kaum petani Katolik. Melawan Loyalis/Republik yang didukung oleh Liberal, sosialis, komunis dan Partai anarkis 

Jalannya Pertempuran 1936
Perang Saudara Spanyol
Milisi Republik memberikan salam Revolusi
Militer berharap untuk menguasai Spanyol dalam waktu satu minggu tetapi mereka gagal. Sekitar setengah dari tentara tetap setia kepada pemerintah Republik dan pemberontakan tentara gagal di Madrid, Valencia, Barcelona dan negara Basque. Para pekerja dan petani segera membentuk pasukan milisi untuk membela pemerintah Republik  . Pada bulan Agustus pemberontak menguasai sebagian besar wilyah Utara dan Tenggara  sementara pemerintah masih mengendalikan wilyah Selatan dan Pantai Utara.
Perang Saudara Spanyol
Penguasaan wilayah 1936 : Nasionalis warna  abu2 vs Republik warna merah
Kedua belah pihak meminta bantuan asing tapi sial bagi Republik, Perancis dan Inggris memutuskan untuk tidak ikut campur. Jerman dan Italia membantu Nasionalis sementara Uni Soviet mengirimkan bantuan ke pihak Republik. Pesawat transport Jerman (Ju 52) membantu menyeberangkan tentara Franco dari Maroko Afrika ke Spanyol, contoh pertama dari keterlibatan langsung pihak asing di perang ini. Pukulan pertama bagi Pemberontak  Nasionalis adalah kegagalan mereka untuk merebut Madrid. Pertempuran berdarah terjadi pada beberapa bulan berikutnya ketika milisi Republik berupaya untuk mendobrak pengepungan Madrid sampai pihak Nasionalis menarik mundur pengepungan mereka pada bulan November. Pengaruh komunis di dalam kota sangat meningkat dan penangkapan ataupun eksekusi sering dilakukan terhadap mereka yang dicurigai pro Nasionalis. Pada bulan September pasukan Nasionalis merebut Toledo setelah mengepung kota tersebut  sejak akhir Juli.
Perang Saudara Spanyol
Perwira Nasionalis tertangkap kaum Republik
Pada bulan September, Largo Caballero menjadi Perdana Menteri Republik. Pemerintah Republik dipindahkan ke Valencia pada bulan November. Pada bulan Oktober Jenderal Franco diangkat sebagai kepala pemerintahan Nasionalis Spanyol.
Sebagian besar cadangan emas Spanyol (yang terbesar keempat di dunia) dikirim ke Uni Soviet sebagai perjanjian pertukaran untuk peralatan militer yang mulai tiba pada bulan Oktober. Pengalihan emas menyebabkan kenaikan inflasi dramatis dalam zona republik. Relawan asing, yang diorganisai dalam Brigade Internasional, mulai berdatangan di Spanyol untuk membantu Republik. 1937   Pada bulan Februari kelompok Nasionalis memulai serangannya di Jarama dan Guadalajara yang ditujukan untuk merebut Madrid. Kedua serangan itu terhenti dengan kerugian yang besar di pihak Nasionalis. Pada bulan Maret , kubu Nasionalis menyerang negara bagian Basque dan pada bulan April kota Guernica di Basque dibom oleh Legion Condor Jerman. Moril penduduk Basque runtuh dan ibukotanya Bilbao jatuh pada bulan Juni. Industri dari negara Basque kini berada di tangan Nasionalis. 
Perang Saudara Spanyol
Penguasaan wilayah 1937 : Nasionalis warna  abu2 vs Republik warna merah

Pada bulan April Jendral Franco menggabungkan Carlists, Falange dan kelompok lain menjadi partai tunggal yang dikenal sebagai Gerakan Nasional. Salah satu ciri khas dari kubu Nasionalis pada saat itu adalah persatuan diantara mereka dan sangat  kontras dengan perpecahan yang selalu ada di kubu Republik. Pada bulan Mei, perpecahan di kubu Republik terlihat jelas pada peristiwa di Barcelona. Perang saudara didalam perang saudara ketika Sosialis dan Komunis bertempur di   jalanan melawan kelompok Anarkis dan Trotsky. Sosialis dan Komunis memenangkan pertempuran ini dan dimulai aksi pembersihan berdarah terhadap musuh komunis di dalam kubu republik. Akibat peristiwa, Negrin diganti Caballero sebagai Perdana Menteri dan pada bulan Oktober, Pemerintah pindah ke Barcelona. Sejak saat itu kaum Komunis yang didukung oleh Uni Soviet mulai meningkatkan perannya dalam semua bidang di kubu Republik Spanyol. Fraksi Komunis harus memastikan kubu Republik untuk tetap bertempur. Namun penggunaan secara luas dari polisi rahasia mereka dan intoleransi mereka terhadap perbedaan pendapat menyebabkan banyak orang lain bertanya-tanya mungkin kehidupan akan lebih baik di bawah Jenderal Franco. Upaya Partai Republik untuk menghentikan pengusaan kota Madrid menyebabkan terjadinya  pertempuran Brunete yang berlarut-larut . Sebuah serangan oleh Republik di Teruel pada bulan Desember berhasil dipukul mundur setelah melalui pertempuran yang sengit. 1938
Perang Saudara Spanyol
Penguasaan wilayah 1938 : Nasionalis warna  abu2 vs Republik warna merah
Kubu Nasionalis merebut kota utama Teruel dan pada bulan April, mereka mencapai Mediterania. Mereka kini membelah wilayah yang dikuasai Republik Spanyol menjadi dua dan mengisolasi Catalonia. Pada bulan Juli, Jenderal Modesto melancarkan serangan Republik di Sungai Ebro. Setelah mengalami keberhasilan di fase awal mereka dipukul mundur oleh kubu Nasionalis dan pada bulan November ofensif mereka berakhir dengan kekalahan. Pada bulan Desember, Nasionalis mulai maju kearah Catalonia. 1939
Perang Saudara Spanyol
Penguasaan wilayah 1939 : Nasionalis warna  abu2 vs Republik warna merah
Setelah dua setengah tahun memberikan perlawanan, Republik runtuh dengan cepat selama tiga bulan pertama tahun 1939. Pada bulan Januari, Nasionalis menduduki Barcelona dan pada bulan Maret mereka akhirnya merebut  Madrid yang secara efektif menandai berakhirnya perang. Pada 1 April, Franco menyatakan perang telah berakhir. Dan Francisco Franco menjadi Diktator Spanyol selama 36 tahun sampai kematiaannya pada tahun 1975.

Sekitar setengah juta orang tewas dalam perang ini dengan ratusan ribu orang mati akibat kekejaman yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Sebagian besar korban tewas ditangan kaum Nasionalis yang sangat kejam dalam membangun kontrol di daerah yang baru mereka kuasai. Misalnya ketika mereka merebut kota Badajoz pada Agustus 1936 lebih dari 1500 orang tawanan yang telah membela kota itu dieksekusi di tembok luar kota. Total ada sekitar 200.000 orang telah dieksekusi oleh Nasionalis dalam perang ini. Kekerasan yang dilakukan oleh kubu Republik biasanya lebih bersifat spontan tidak bersifat politik dan ditujukan langsung terhadap pemilik tanah, pengusaha, polisi dan terutama gereja. Korban mereka berjumlah sekitar 20.000 orang meskipun Komunis menembak banyak musuh ideologis mereka, misalnya Anarkis, di Barcelona dan Madrid. Setengah juta pengungsi melarikan diri ke Prancis , sementara sekitar 200.000 pendukung Republik dieksekusi atau meninggal di penjara setelah perang. Sebagian diserahkan kembali ke Franco ketika Jerman menguasai Perancis pada tahun 1940.
Francisco Franco
Jenderal Francisco Franco
Faktor-faktor yang menentukan Kemenangan Franco 1. Franco walaupun seorang yang kurang visi dan dinamis tetapi dia komandan lapangan yang sangat baik dan sangat berhati-hati. Kemampuan taktiknya  meningkat dengan pesat seiring jalannya pertempuran , hal ini sangat membantu untuk memelihara kemenangan yang sudah dicapai oleh pihak Nasionalis. 2. Franco mendapat dukungan dari kelompok yang kuat di Spanyol - perwira militer, kapitalis, tuan tanah, Gereja Katolik 3. Hitler mendukung dia dengan 16.000 tentara dan Legiun Kondor, sedangkan Mussolini menyediakan 75.000 tentara, dukungan asing ini melebihi dukungan Republik. Inggris dan Perancis memutuskan untuk bersikap netral sehingga tidak bisa membantu Republik. 4. Bantuan dari Jerman dan Italia disalurkan langsung melalui Franco sementara bantuan Soviet disalurkan melalui salah satu fraksi Republik,yaitu fraksi Komunis. 5. Embargo senjata menghalangi bantuan internasional dari simpatisan Republik, tapi banyak negara menutup mata bagi  pendukung fasis Franco. 6. Franco terampil menggalang persatuan berbagai kelompok di Nasionalis - Partai Republik terpecah-pecah antara fraksi komunis, sosialis dan anarkis.

Perang Saudara Spanyol (1936-1939) - Ajang Pemanasan Bagi Jerman Untuk Perang Dunia 2

Pasukan Nasionalis melempar granat ke pasukan Republik
Antara 1936 dan 1939 lebih dari 500.000 orang tewas dalam Perang Saudara di Spanyol ini, jadi perang ini tidak dapat dianggap sebagai perang 'kecil' . Perang ini tidak begitu dikenal di dunia karena tertutupi oleh  kejadian-kejadian di negara tetangga lainnya terutama yang dilakukan Italia dan Jerman pada tahun-tahun tersebut yang membuat situasi di Eropa Barat memanas .  Banyak hal baru yang terjadi dalam perang ini yang tidak pernah terjadi sebelumnya :
-Pemboman besar-besaran sebuah kota menggunakan pesawat pembom
-Pertempuran yang terjadi di daerah pemukiman yang padat pendudukknya.
-Konsep perang total dan perang kilat mulai diterapkan disini dan akan disempurnakan lagi pada Perang Dunia 2.   
-Mesin perang baru bermunculan disini :pesawat tempur dan pembom dengan sayap tunggal,tank-tank dengan konsep yang lebih maju dan modern.Perang saudara ini menjadi sarana uji coba bagi mesin-mesin perang baru tersebut. 
-Pembantaian massal yang dilakukan kedua belah pihak hanya karena masalah perbedaan ideologi.
2 Pihak yang bertikai -Pihak Pemberontak (Kaum Nasionalis dipimpin oleh Jendral Franco) dibantu oleh Jerman dan Italia,sedangkan pihak pemerintah (Kaum Republik berhaluan komunis/kiri) dibantu oleh Uni Soviet.  -Dalam perang ini juga Jerman dan Italia sebagai penyokong Fasisime, untuk pertama kalinya saling bekerja sama demi membendung pengaruh penyebaran Komunisme di Eropa Barat.Dan kerjasama ini akan berlanjut pada pada Perang Dunia 2.

Penyebab Perang Saudara Spanyol

Pada tahun 1920, Spanyol adalah sebuah negara yang berbentuk monarki konstitusional dengan Raja Alfonso XIII sebagai kepala negaranya.Namun, pemerintahannya tidak efisien dan korup.Pada tahun 1921,satu grup pasukan dikirim ke jajahan Spanyol di Afrika Utara (Spanish Morocco) untuk memadamkan pemberontakan yang terjadi disana. Semua pasukan yang dikirim itu dibantai dan kekalahan ini tampaknya memperlihatkan betapa korup dan tidak kompetennya kepemimpinan di Spanyol. Pada tahun 1923, Spanyol mengalami kudeta tak berdarah ketika Raja Alfonso menyerah kepada Jenderal Primo de Rivera yang mengambil kendali pemerintahan di Spanyol. Ia memerintah sebagai diktator militer sampai sekitar tahun 1930. Jenderal Rivera menjadi  diktator dengan dukungan Raja Alfonso. Namun, Rivera tidak menampilkan sosok klasik seorang diktator. Dia memperkenalkan program pekerjaan umum, membangun jalan dan irigasi. Produksi industri meningkat tiga kali Dari tahun 1923 sampai tahun 1930. Rivera juga mengakhiri pemberontakan di Maroko pada tahun 1925. Namun, Depresi Besar Global tahun 1930-an menghantam Spanyol dengan keras. Pengangguran meningkat tajam dan Rivera tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi kekacauan-kekacauan ekonomi di Spanyol. Banyak demontrasi yang berlangsung di jalanan. Tentara menarik dukungannya dan Rivera harus mengundurkan diri. Rivera yang sudah tua dan sakit-sakitan, kabur ke Paris dan tak lama kemudian meninggal disana (Maret 1930). Pemerintahan darurat dibentuk dan pada bulan April tahun 1931, pemilu diadakan di Spanyol, golongan pro republik memenangkan semua suara di kota-kota besar di Spanyol. Golongan pro republik (kaum kiri) yang menang pemilu kemudian menyatakan Spanyol sebagai negara republik dan sistem monarki dihapuskan. dan orang-orang Republik yang anti monarki ini memaksa  Raja Alfonso untuk turun tahta. Raja Alfonso akhirnya kabur ke Paris.  Republik Spanyol yang baru itu segera menghadapi berbagai masalah serius:
Gerakan Kemerdekaaan -Dua daerah penting di Spanyol menginginkan kemerdekaan-Catalonia dan Basque (Penduduk kedua wilayah ini yang berbatasan dengan Perancis, merasa mereka bukan etnis Spanyol, budaya dan bahasa mereka berbeda dengan etnis Spanyol lainnya). Jika permintaan mereka dikabulkan, hal tersebut akan mengarah pada pecahnya Negara Spanyol. Dan Pemerintah yang didominasi golongan kiri tampaknya mendukung pemisahan ini.
Republik melawan Gereja -Gereja Katolik Roma bersikap bermusuhan terhadap Republik yang berideologi kiri (komunis) dan pro Soviet sebaliknya Republik juga memusuhi Gereja Katolik Roma yang dianggap sebagai lambang penindasan kaum lemah oleh yang kuat. -Hak-hak istimewa dari Gereja Katolik Roma mulai dikurangi. Imam gereja tidak lagi dibayar oleh negara. Gaji mereka sekarang dibayar dari kas Gereja Katolik Roma. Mulai ada pemisahan yang jelas antara wewenang Pemerintah dan Gereja, perceraian dalam perkawinan di legalkan oleh pemerintah. Kaum Jesuit – yang dipandang sebagai garis keras dari Gereja Katolik Roma diusir dari Spanyol (ironisnya Spanyol adalah negara yang telah melahirkan gerakan Jesuit tersebut).  -Pendidikan agama di sekolah-sekolah dihentikan. -Para pendukung Gereja menjadi marah karena bagi mereka Gereja Katolik Roma adalah jantung dari peradaban Spanyol. 
Anarkis di  Barcelona -Kaum Anarkis bercokol di Barcelona  dan mempunyai pengaruh yang sangat kuat di sana. Barcelona telah menjadi perlindungan bagi orang-orang berpikiran independen selama Perang Dunia I, sebagian dari mereka adalah tipe orang-orang yang telah mencoba untuk melakukan kudeta dan huru-hara di Munich di 1918-1919. Bagi kebanyakan kaum Anarkis, Gereja dipandang sebagai lambang penindasan dan manipulator rakyat miskin. Anarkis membakar sekitar 70 gereja, dan berencana untuk membakar 250 gereja-gereja lain. Seminari, biara-biara dan rumah dan kantor kapitalis juga dibakar. Perampokan bersenjata terhadap masyarakat umum melejit di Barcelona karena beberapa orang merasa bebas untuk mempraktekan keyakinan mereka dalam usaha pemerataan kekayaan secara langsung.
Republik melawan Militer -PemerintahRepublik  juga tidak suka kalau tentara banyak campur tangan dalam urusan politik dan bertekad untuk mengurangi pengaruh  dan hak-hak istimewa  mereka. -Banyak perwira militer di pensiunkan lebih dini untuk menghemat anggaran.  
Republik melawan Tuan Tanah dan Pemilik Modal -Spanyol adalah  negara pertanian dan depresi tahun 1930-an telah memukul harga hasil pertanian. Ekspor yang terutama seperti minyak zaitun dan anggur jatuh nilainya dan lahan-lahan pertanian akhirnya menjadi terbengkelai. Banyak perkebunan besar di Spanyol dinasionalisasikan (para tuan tanah menjadi marah karena tanah perkebunannya diambil alih oleh pemerintah Republik untuk dikelola menurut kemauan pemerintah) -Kenaikan gaji yang ditetapkan oleh pemerintah dipaksakan agar dibayarkan oleh pihak pemilik pabrik. Semua hal yang dilakukan pemerintah Republik diatas tersebut , semakin membuat marah semua elemen-elemen kanan dalam masyarakat (yang memiliki potensi untuk melawan)- militer, industrialis, pemilik tanah dan Gereja Katolik Roma. Keempat golongan tersebut memutuskan untuk tidak mendukung pemerintah Republik di Madrid. Mereka juga menyadari bahwa banyak negara-negara di Eropa yang akan bersedia untuk memberikan dukungan akan keadaan-keadaan sulit mereka karena banyak negara di Eropa takut akan bahaya penyebaran komunisme yang dianut sebagian besar pendukung republik.Fasis Italia di bawah Mussolini akan menjadi sekutu yang pasti dan Jerman akan menyusul kemudian setelah Hitler mendapatkan kekuasaannya pada Januari 1933.
Pada bulan Januari 1932, sejumlah perwira militer mencoba untuk menggulingkan pemerintah. Upaya itu tidak berhasil karena tentara, untuk saat itu, masih setia kepada pemerintah –yang dianggap sah karena telah memenangkan pemilu secara adil dan, oleh karena itu, memiliki legitimasi yang kuat. Pada saat itu ada partai politik baru yang dibentuk yang disebut Ceda. Partai sayap kanan ini didedikasikan untuk melindungi otoritas Gereja Katolik Roma dan para tuan tanah. Juga timbul gerakan pro fasis yang disebut Falangis yang mulai banyak menarik pendukung, bentrokan mulai meletus di jalanan antara kaum Falangis dan Kaum Kiri, dan banyak korban yang meninggal. -Industri kecil milik Spanyol juga terkena Depresi. Harga Besi dan baja jatuh karena tidak ada seorang pun memiliki uang untuk membayar hasil produksi. Produksi besi turun 33% dan baja sebesar 50%. Pengangguran di kedua sektor pertanian dan industri naik dan mereka dalam yang bekerja harus rela sebagian besar upahnya dipotong karena ekonomi yang sulit. Karena hal ini,Republik mulai menghadapi masalah besar yaitu kehilangan dukungan dari pendukung utama mereka yaitu dari  kelas pekerja akibat krisis ekonomi.  Pemerintah Azaña, telah kehilangan dukungan dari golongan kanan, juga mulai kehilangan dukungan dari golongan kiri. Dua partai politik sayap kiri yang kuat, kaum anarkis dan sindikalis (kelompok serikat pekerja yang kuat), merasa bahwa pemerintah Azaña terlalu mengambil jalan tengah. Keduanya menginginkan keadaan yang lebih sosialis dan membuang praktik-praktik kapitalisme. Ekstrim kiri mengorganisasi pemogokan dan kerusuhan dalam upaya untuk menggoyahkan pemerintah Azaña. Pemerintah Azaña tidak mampu mengatasi segala masalah ini dan Spanyol jatuh dalam keadaan kacau (chaos).

Pihak Militer Memutuskan Untuk Melakukan Kudeta
Francisco Franco
Jendral Francisco Franco
Pihak Militer pada kenyataannya, sudah membuat persiapan untuk suatu pengambilalihan dan penyelamatan Spanyol , mereka tidak terima kalau Spanyol  jatuh dalam revolusi Marxist (komunis). Jenderal Franco yang memegang kendali militer di jajahan Spanyol di Afrika Utara (Spanish Morocco) telah menggulingkan pemerintahan sipil di sana. Target berikutnya adalah untuk menyerang daratan utama Spanyol, mendirikan pemerintahan militer dan membersihkan negara dari semua unsur kiri. Mulai saat golongan Kiri harus mulai berjuang untuk bertahan hidup. Dan Perang Saudara Spanyol dimulai pada Juli 1936. Bersambung ..............  
Back To Top