Blog sejarah Perang Dunia 2, Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler di Eropa dan Jepang di Pasifik, melawan Sekutu

Motivasi Menulis

Junker 52 -Pesawat Angkut Andalan Luftwaffe Selama Perang Dunia 2

Junker 52/3M
Junker 52/3M
Pertama kali terbang pada bulan April 1932 dan segera menjadi pesawat standar bagi Lufthansa (maskapai penerbangan komersial Jerman). Militer Jerman kemudian mengembangkan pesawat ini sebagai pesawat pengangkut pasukan maupun pesawat pengebom untuk memenuhi kebutuhan pengembangan angkatan udara Jerman yang sangat mendesak . Pihak Jerman menjulukinya Aunty Ju, sedangkan pihak sekutu menjulukinya Iron Annie. Ju52/3m digunakan disemua front peperangan dan merupakan bagian penting dari mesin perang Reich Ketiga. Sampai tahun 1945 ada sekitar 4835 unit  pesawat dari jenis ini yang telah diproduksi oleh Jerman.
Junker 52/3M

Spesifikasi

Tipe: Pesawat angkut (dengan 18 tempat duduk untuk tujuan komersial dan penerjunan pasukan) Sumber Tenaga : 3 mesin BMW 132T masing2 berdaya 830 Hp dan mempunyai 9 silinder Kemampuan Kecepatan maksimal 295 km/h Daya jelajah 1.290 Km bisa membawa enam bom @ l00kg untuk tipe bomber Dimensi Rentang sayap 29.25 m Panjang 18.80 m Tinggi 4.50 m Berat Kosong 6.050 Kg Berat Maksimum pada saat take off 10.515 Kg Ju 52/3M mempunyai jumlah variannya sekitar 13. Di akhir perang hanya ada sekitar 50 unit yang masih layak terbang. Persenjataan 3 senapan mesin MG 15 -7.92-mm,1 di punggung pesawat dan 2 di jendela samping.
MG 15
MG 15
MG 15
MG 15
JU 52-3M mg7e
JU 52-3M mg7e yang digunakan di invansi Pulau Kreta merupakan varian yang paling banyak diproduksi
Junker 52/3M
Pasukan dari satuan Divisi  Gunung Jerman dan Junker 52/3M 1941
Junker 52/3M 1941 pada pertempuaran Kreta 1941
Junker 52/3M  pada pertempuaran di Pulau Kreta 1941
Pasukan dari satuan Divisi  Gunung Jerman dan Junker 52/3M 1941
Pasukan dari satuan Divisi  Gunung Jerman dan Junker 52/3M 1941

Junker 52/3M
Junker 52/3M dengan roda pendaratnya diganti dengan ski
interior dalam Junker 52/3M
interior dalam Junker 52/3M 

Peranannya Dalam Peperangan

Perang Saudara di Spanyol
Ketika Perang ini pecah pada tahun 1936, Jerman memutuskan membantu pihak Nasionalis dan mengirimkan beberapa pesawat ini ke Spanyol sebagai pesawat pembom dan pesawat angkut yang membawa pasukan nasionalis dibawah Jenderal Franco dari Maroko menuju Spanyol.
Pasukan Nasionalis di Marokko 1936
Perang Dunia 2
Ju-52/3M berperan besar dalam penerjunan pasukan payung Jerman dalam operasi di Belanda (1940) ,Kreta (1941) ,dan Ardennes (1944). Pesawat ini juga mendrop supply untuk pasukan jerman yang terkepung di medan perang Afrika Utara, Stalingrad dan negara2 Baltik (90 persen operasi pengangkutkan supply dilakukan oleh pesawat ini) .
Ju-52/3M
Peranan Setelah Perang
Ju-52/3M yang terakhir sebagai bagian Angkatan Udara Swiss mengakhiri masa tugasnya pada akhir 1980-an. Beberapa Ju-52/3M masih terbang sampai sekarang.
Artikel terkait -Pesawat Ju-52 Melakukan Demonstrasi Terbang Untuk Pertama Kalinya (1930)-lihat disini

Messerschmitt Bf 109-Tulang Punggung Luftwaffe (Angkatan Udara Nazi Jerman)

Messerschmitt Bf-109
Messerschmitt Bf-109 E
Banyak sekali pujian yang diberikan untuk pesawat ini. -Bf 109 adalah pesawat yang paling banyak diproduksi, disegani, paling  banyak punya varian diantara pesawat tempur Luftwaffe . Diproduksi lebih dari 34.000 unit dan mempunyai 9 varian utama. Dan juga mempunyai multi fungsi sebagai pesawat buru sergap (interseptor), pengawal bomber, pesawat serang darat dan pesawat pengintai. -Pesawat ini merupakan pesawat tempur terlama yang memperkuat Luftwaffe, menjelang akhir perang masih digunakan karena penggantinya FW 190 jumlahnya masih belum cukup untuk menggantikannya dan masih layak untuk menghadapi pesawat sekutu asalkan di tangan pilot yang handal. -Bf 109 tercatat sebagai pesawat yang paling banyak menembak jatuh pesawat musuh tapi juga pesawat yang paling banyak ditembak jatuh oleh musuh. Kebanyakan para Ace (jagoan tempur) Jerman mencatatkan rekor mereka dengan menggunakan pesawat ini. -Diperkenalkan dalam Perang Saudara Spanyol (1936), dipakai oleh banyak negara, model yang terakhir pensiun dari Angkatan Udara Spanyol pada tahun 1967, setelah bertugas selama tiga puluh tahun.

Latar belakang

Dari tahun 1920-an, Dr Willy Messerchmitt perancang pesawat ini , selalu berselisih dengan Erhard Milch, yang dikemudian hari akan menjadi Sekretaris Negara Urusan Penerbangan Reich Ketiga, dan akibatnya perusahaan milik Messerchmitt , Bayerische Flugzeugwerke (BFW), tidak bisa mendapatkan banyak dukungan dan kontrak dari pemerintah Jerman. Pada satu waktu, pernah Gestapo memanggil Messerchmitt untuk diminta penjelasannya tentang kontrak perusahaannya dengan pemerintah Rumania. Pada tahun 1933, peruntungannya berubah, ketika Luftwaffe mengundangnya untuk merancang pesawat sport untuk perlombaan balapan udara  internasional yang akan segera diadakan. Messerschmitt, yang di kejar deadline,membuat desain pesawat (prototipe)  berdasarkan pesawat yang baru saja telah  dibuatnya untuk Rumania.
Messerschmitt Bf-109
Bf-108 terbang diatas Alpen
Hasilnya adalah pesawat Bf 108, cikal bakal Bf 109, yang terbang pada bulan Februari 1934, dengan top speed lebih dari 200 MPH. Kinerjanya di balapan itu menunjukkan harapan yang nyata, namun karena pengaruh Erhard Milch, permintaan Luftwaffe tahun itu untuk desain pesawat tempur diberikan kepada Focke-Wulf, Arado, dan Heinkel, tetapi tidak untuk BFW. Pada tahun 1935, Messerchmitt akhirnya dianugrahi juga kontrak pengembangan desain pesawat tempur, sesuatu yang kelihatannya untuk untung-untungan saja. Milch menjelaskan bahwa tidak akan ada kontrak untuk produksi. Messerchmitt mengandalkan kualitas unggul desainnya, Bf 109, untuk mengatasi penentangan yang dilakukan oleh Milch. Prototipe pertama Bf 109V-1 terbang diatas Augsberg di September 1935 dengan mesin Rolls Royce Kestrel 695hp. Sedangkan yang kedua Bf 109V-2 memakai mesin Junkers Jumo 210A 610hp yang mana mesin itu dipakai pada rancangan pesawat tersebut selanjutnya. Bf 109V -3, prototipe ketiga, adalah prototipe pertama Bf 109V-1 yang dipersenjatai dengan dua senapan mesin MG17 7.9 mm dan 1000 butir amunisi, spesifikasi yang yang diminta oleh pemerintah.
Messerschmitt
Hitler dan Willy di Pabrik Bf 109
Sementara itu, desain dari Arado dan Focke-Wulfe gagal karena kinerja yang buruk dan masalah mekanis, dan Heinkel He 112 tidak bisa menyamai desain dari Messerschmitt. Laporan perkembangan pesawat British Spitfire yang berteknologi lebih maju ditambahkan untuk memperbaiki prototype Bf 109 ini. Percobaan sepanjang tahun 1936, berhasil memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pesawat ini dan mendorong Kementrian Penerbangan German ( Reich Sluftfahrt Ministerium disingkat RLM) memesan sepuluh pesawat ini. Demontrasi yang menakjubkan oleh Udet dengan menngunakan Bf 109 di pertunjukan udara Rechlin semakin membulatkan tekad RLM untuk memproduksi pesawat ini. Di depan Generalfeldmarschall Goering dan petinggi Luftwaffe lainnya, Udet menyergap 4 He 51 pengawal bomber dalam pertempuran udara "pura-pura", "menghancurkan" mereka, dan kemudian berbalik pada pembomnya yang tanpa pengawalan lagi dan "menghancurkan" mereka juga. Pada bulan November 1936, Bf 109V-4 terbang dengan dipasang senapan mesin ketiga pada hidungnya. Dengan pesanan produksi yang sudah pasti, BFW menyelesikan lagi 2 prototipe: Bf 109V-5 dan Bf 109V-6, keduanya dilengkapi dengan mesin Jumo 210B yang sudah ditingkatkan. Komitmen Nazi Jerman untuk membantu kekuatan fasis dalam Perang Saudara Spanyol, membuat Jerman mememutuskan mengirimkan 3 protoype yang terakhir ini ke  Seville pada bulan Desember 1936. Pada dasarnya lahan pengujian terakhir bagi Bf 109 ada pada pertarungan yang sebenarnya, ketika "para pilot relawan" Jerman dari Legiun Kondor memulai misi terbang mereka di medan laga Perang Saudara Spanyol.

Berbagai macam Varian :

 Bf 109 baru dibuat dan siap terbang
 Bf 109 baru dibuat dan siap terbang
Varian B-Bf 109B – Bertha RLM memesan 30 Bf 109 baru. Mengusung mesin terbaru 680 HP Jumo 210D.Varian ini diberi nama  Bf 109B dan pada bulan Februari 1937 segera dikirim ke Spanyol. Pada ketinggian rendah, pesawat Rusia Polikarpov I-15 dan I-16  terbang gesit memutari Bf 109; pilot Condor Legion cepat belajar untuk tetap menjaga ketinggian pesawat. Varian C-Bf 109C – Clara Dari Maret 1938, segera setelah varian ini diproduksi mereka bergegas dikirimkan ke Spanyol. Dengan kemampuan terbang 290 MPH di ketinggian, Bf 109C mengatasi semua pesawat Soviet lawannya di Spanyol. Subvarian C-1 ditambahkan sepasang senjata, 7.9mm pada sayapnya , termasuk sebuah radio FUG 7. Varian D-Bf 109D – Dora Sekitar 200 Doras dibangun, dengan subvariants diidentifikasi dengan persenjataan yang berbeda:-D 1 mencoba memasang meriam 20mm dengan tidak lebih sukses dibandingkan model sebelumnya. D-2 kembali memkai ke empat senjata 7.9mm (dua di sayap, dua di tutup mesin). D-3 mengganti senapan mesin di sayap dengan  meriam 20mm.

Perang Saudara Spanyol (1936-1939)

Sementara banyak sumber bervariasi pada pencatatan jumlah dan variannya, sebagian besar setuju bahwa ada 130-140 Bf 109 yang bertugas di Spanyol: sekitar 4 V prototipe, 40 Berthas, 5 Claras, 35 Doras, dan 44 Emils. Pada awal 1939, ketika varian Bf 109E tiba, perang hampir usai; dua puluh model ini ditinggalkan untuk angkatan udara Spanyol. Lebih dari 200 pilot Jerman dari Condor Legion, mendapatkan pengalaman tempur yang berharga pada perang ini yang akan membuat mereka kelak menjadi jagon udara pada Perang Dunia 2. Varian E-Bf 109E – Emil Pesawat tempur yang dijanjikan Willy Messerschmitt akhirnya tercapai dengan varian Bf 109E, didukung mesin DB 601A. Emil berkembang melalui berbagai subvariants. Prototipe Bf 109V-13 sampai Bf 109V-20 dianggap sebagai  tipe "E-0" . Varian Bf 109E-1, diperkenalkan pada awal tahun 1939, sangat cepat dan bisa dibilang pesawat tempur terbaik di dunia pada saat itu. Varian E bersenjata ringan, dengan empat senapan mesin, dua di tutup mesin (cowling) dan dua di sayap.

Kejayaan Di Angkasa (1939-1940)

Pada September 1939, ketika Jerman menyerang Polandia, Luftwaffe hampir mempunyai 1.000 Bf 109 di jajarannya, sebagian besar "E" model. 200 dari mereka turut mengambil bagian dalam kampanye di Polandia, tapi sepertiga dari mereka hilang, terutama ketika jatuh terhempas di tanah dan meledak. Ketika fase  " Phony War " berlangsung di Front Barat, seorang pilot Luftwaffe yang malang menerbangkan Bf 109E ke sisi yang salah dari garis demarkasi. Pihak Inggris bergegas membawa pesawat itu kembali ke Inggris untuk dievaluasi lengkap; Pesawat itu secara mengejutkan lebih unggul dari Hawker Hurricane dalam semua kondisi dan unggul atas Supermarine Spitfire di ketinnggian rendah. Sampai hari ini pesawat yang sial itu masih dipamerkan di Museum RAF di Herndon.
Bf 109  jauh mengungguli lawan-lawannya pada blitzkrieg Perancis Mei 1940. Ketika membutuhkan pesawat tempur-pembom, Jagdbomber atau Jabo, Luftwaffe melengkapi beberapa Emils dengan dudukan bom dan mereka secara efektif menghantam kapal dan target di darat. Jabo modifikasi pada Bf 109 dilambangkan dengan akhiran "/B", misalnya, Bf 109E-1/ B  atau Bf 109E-3/B. Battle of Britain (1940)-Babak Belur Karena Terlalu Dipaksakan Agustus 1940, selama tiga bulan, Bf 109 berhadapan dengan pesawat   Hurricane  dan Spitfire dari RAF dalam pertempuran penting untuk memperebutkan superioritas udara atas Inggris. Penggunaan pesawat Messerschmitt dalam peran sebagai pesawat pengawal terbukti suatu keputusan yang salah, banyak pesawat ini yang menjadi korban dalam pertempuran  . Sesampainya didaratan Inggris, Bf 109 hanya punya waktu 30 menit untuk  beraksi sebelum bahan bakarnya habis dan dibebani tugas untuk mengawal bomber membuat mereka tidak fokus untuk bertempur satu lawan satu. Malangnya lagi pilot Jerman yang jatuh di tanah dengan parasut segera menjadi tawanan Inggris, sedangkan pilot Inggris yang jatuh di tanah dengan parasut segera kembali ke pangkalannya untuk bertempur kembali. Pada akhir Oktober 1940, Inggris telah kehilangan 1.149 pesawat, sebagian besar pesawat tempur. Luftwaffe kehilangan hampir 1.800 pesawat, sepertiga dari mereka Bf 109s. Jerman juga banyak kehilangan pilot terbaik mereka. Dengan demikian babak akhir Battle of Britain selesai dengan kemenangan ada di pihak Inggris, Sehingga Nazi Jerman mengurungkan niat mereka untuk menginvansi daratan Inggris. Jerman kini berpaling ke timur (Rusia). Varian F -Bf 109f – Friedrich Ketika Operasi Barbarossa dimulai pada bulan Juni 1941, Bf 109f–Friedrich menjadi pesawat tempur di garis depa. Di Front Afrika Utara, Hans Joachim Marseilles menggunakan varian ini ketika mencatatkan 158 kemenangannya. Sekitar 2.200 Friedrichs dibangun. Varian laiinya  Bf 109G - Gustav ( diproduksi sebanyak 24000) ? dan Bf 109K – Konrad Bf 109 atau Me 109?
Willy Messerschmitt 1958
Willy Messerschmitt 1958
Pada tahun 1938, selama produksi versi C, reputasi global Messerschmitt telah berkembang pesat dan Departemen Penerbangan menyarankan mengubah nama perusahaannya dari Bayerische Flugzeugwerke ke Messerschmitt AG. Dengan demikian desain pesawat baru berikutnya akan menggunakan awalan "Me"; dan tetapi yang sudah di produksi seperti Bf 109, akan mempertahankan  awalan "Bf". Meskipun demikian, banyak orang mulai rancu menyebut Me 109 untuk Bf 109 terutama dari pihak Sekutu.

Akhir Senja Sang Elang (1943-1945)

Pada tahun 1943  Jerman mulai menggunakan FW (Focke Wulf) 190 yang lebih canggih untuk menggantikan Messerschmitt Bf 109  tetapi karena jumlahnya masih belum cukup   Bf 109 untuk sementara masih digunakan menghadapi pesawat Sekutu. Mendekati akhir peperangan Jerman menghadapi masalah serius, banyak pabrik pesawat dan pabrik suku cadangnya  di hancurkan oleh pengeboman udara Sekutu, Jerman juga kekurangan pilot dan bahan bakar bagi pesawatnya. Amerika  juga mulai menerjunkan pesawat tempur North American P-51 Mustang yang benar-benar superior. Nasib Bf 109 hanya menjadi "makanan empuk" bagi P-51 Mustang ini dan FW 190 tak bisa berbuat banyak untuk menandingi P-51 Mustang. Semua elang Jerman mulai rontok satu persatu sampai habis. Lebih dari 34.000 pesawat tempur Willy Messerschmitt telah dibuat dan semuanya telah dikorbankan untuk memenuhi   ambisi Adolf Hitler yang merusak. Sumber : Messerschmitt Bf 109 by Robert Grinsell, Rikyu Watanabe (Illustrator) The Messerschmitt BF 109 by Greg Goebel, The First and the Last by Adolph Galland. The Luftwaffe Fighter Force: The View from the Cockpit, by Adolf Galland
Back To Top